Bandarlampung (gemamedia)
Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) adakan kegiatan sosialisasi mengenai pemanfaatan bonggol jagung sebagai media tanam jamur janggel. Sosialisasi dilakukan di Desa Sripendowo, Kecamatan Bandar Sribhawono, Kabupaten Lampung Timur. Pada hari Kamis, 18 Juli 2024.
Sebagai desa penghasil jagung, Desa Sripendowo diketahui masih kurang dalam memanfaatkan limbah bonggol jagung. Limbah dari hasil panen jagung rata-rata hanya dibakar oleh masyarakat. Proses pembakaran secara terus menerus tentu akan berdampak bagi lingkungan seperti polusi udara dan mengganggu kesehatan.

Sebagai agen perubahan, Kelompok Mahasiswa KKN Unila berusaha mengubah kondisi tersebut melalui program kerjanya, yaitu sosialisasi pemanfaatan limbah bonggol jagung. Limbah bonggol jagung yang awalnya hanya di bakar oleh masyarakat, dapat dimanfaatkan kembali menjadi media tanam jamur.

Adapun anggota kelompok mahasiswa KKN yaitu Harry Firmanda dari jurusan Kimia, Nimas Yuliana Sari jurusan Sosiologi, Febrian Aditia M jurusan Biologi, Dwi Fitria R jurusan Biologi, Nur Afifah Rini A jurusan Teknik Informatika, Syatreen Nisa jurusan Teknik Geodesi, dan Galipat Wijaya dari jurusan Fisika.

BACA :  Turnamen Kapolsek & KKN UNIB UNILA Cup U-12, Membakar Semangat Anak-anak Gunung Pelindung

Harry Firmanda selaku Koordinator desa mengaku program kerja mereka mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, seperti kepala desa, perangkat desa, Ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan para Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat.

“Alhamdulilah, untuk respon masyarakat sekitar sangat baik. Di masyarakat juga sudah ada yang membudidayakan jamur dari bonggol jagung, namun tidak tumbuh. Melalui sosialisasi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang perbandingan bahan-bahan yang digunakan untuk membudidayakan jamur janggel agar dapat tumbuh dengan baik.” ungkapnya saat diwawancarai melalui WhatsApp pada Selasa, 23 Juli 2024.

Dalam kegiatannya, para mahasiswa KKN tak hanya melakukan sosialisasi, namun mempraktekkan secara langsung proses pembuatan media tanam jamur. Sehingga para peserta yang hadir dapat menerapkannya di rumah masing-masing.

Salah satu mahasiswa KKN Nimas Yuliana mengungkapkan bahwa pemilihan waktu yang tepat menjadi bahan pertimbangan dalam program kerja ini. “Untuk hambatan program kerja ini mungkin dari waktu karena diadakan pada pagi hari. Mayoritas masyarakat disana petani, jadi pada pagi hari banyak yang beraktivitas di sawah/ladang sehingga yang menghadiri kegiatan ini belum maksimal,” ujarnya.

BACA :  Pendaftaran Calon Peserta MBKM Internasional FKIP Dibuka

Mahasiswa KKN berharap melalui kegiatan sosialisasi, dapat menjadi momentum untuk mendorong munculnya UMKM dan pemberdayaan masyarakat Desa Sripendowo dengan memanfaatkan komoditas/potensi yang ada di desa tersebut untuk menuju desa Mandiri.

“Besar harapan kami, bahwa masyarakat dapat mengimplementasikan program kerja ini sehingga dapat merasakan manfaatnya. Melalui kegiatan ini juga diharapkan semakin banyak program-program bermanfaat yang bisa dihadirkan oleh mahasiswa KKN Unila untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sripendowo”, ungkap mahasiswa KKN. [Magang_Putri Choirunisa]

 620 total views,  2 views today

Verified by MonsterInsights